Tuesday, May 5, 2015

#BeraniLebih Memilih Masa Depan

Aku mengingat hari itu...hari dimana aku mendapati pilihan super sulit dalam hidupku selama 27 tahun ini.

Aris : "Pokoknya, aku gak mau tahu begitu nikah, kamu harus berhenti kerja". ucapannya bagai ultimatum yang memiliki makna "HARUS DITURUTI", tidak bisa disanggah.

Wilda : "Tapi, yang..aku harus gimana bilang ke koh ahai?" ucapku bingung.

Aris : "Bilang aja kalau aku emang gak mengijinkan kamu kerja lagi".ujarnya lagi.

Aku kalut,Sangat Kalut! percakapan itu dimulai ketika kami sedang merencanakan pernikahan. Aku seorang hardworker, i love my job, aku mapan secara finansial, aku bahkan bekerja 12 jam per hari dari senin hingga jum'at. Dengan frekuensi jam kerjaku yang menggila-lah, ditambah lagi dengan posisiku yang sudah sangat bagus selama ini ,membuatku jadi stress memikirkan ucapan Aris. Ya, di usia 26 tahun, Allah menitipkan jabatan untukku, General Manager di sebuah perusahaan jasa Tour and Travel. Memang bukan perusahaan yang besar, tapi karena rekan kerja yang seperti keluarga, customer yang sangat akrab denganku plus bos yang super baik, yang ku panggil koko lah yang membuat aku betah bekerja 3 tahun lebih disini. 

Percakapanku dengan Aris ternyata berimbas ke pekerjaan, ada saja kesalahan yang kubuat. Mungkin karena semua ini membuatku bingung, galau, gamang, dan stress.Ditengah kekalutanku, aku memutuskan untuk sholat tahajud, aku minta kepada -NYA untuk memberikanku petunjuk apa yang harus aku lakukan?apakah resign merupakan jalan yang terbaik? 

Lalu, aku seperti mendapat "bisikan hati", aku mengucap basmallah, semoga memang ini jalan yang terbaik bagiku. Maka aku pun segera memberanikan diri untuk berbicara dengan bosku. Saat bos ku datang ke kantor, aku menghampirinya, memberi tahu kalau aku ingin bicara serius.  

Bos : "Jadi, kamu mau ngomong apa?"

Wilda : "Begini, ko... 3 bulan lagi aku mau nikah".

Bos : (melebarkan mata sipitnya) "oh yaa??? selamat....sama pacar kamu yang dulu itu kan?" ucapnya senang.

Wilda : "Iya, ko... tapi, aku mau resign ko.. jadi aku terakhir kerja bulan desember ini".

Bos : (wajahnya langsung berubah drastis, terlihat kecewa) "kenapa harus berhenti kerja?"

Wilda : "Calon suami saya nggak mengizinkan saya kerja setelah nikah ko.."

Bos : "kamu sudah pikirkan baik - baik? trus kamu sudah punya calon pengganti kamu? Kalau aku gak kasih ijin kamu keluar gimana?"

Wilda : "Iya ko..sudah, calon penggantiku Pak Zul. Pokoknya aku tetap keluar, aku kan sudah bilang koko.." Ujarku ngeyel.

Akhirnya dengan berat hati, bos pun menerima keputusan finalku. Meskipun sempat berdebat dengannya, tapi ia tetap mengijinkanku untuk resign bulan desember.
Untukku, ini adalah keputusan tersulit yang pernah kubuat dalam hidup. Banyak hal yang membuatku semula tak yakin, Opini dari semua orang terdekatku sempat membuatku meragukan keputusanku sendiri. Namun, karena tujuanku dan tekadku sudah bulat, mengabdi kepada suami dan anak2 ku kelak, kuyakini lagi hati ini. Semoga Allah menerima niatku dan meneguhkan hatiku. 

4 Bulan kemudian,

Aku sudah resign dan menjadi ibu rumah tangga saja. Ternyata, sesuatu yang pernah kutakutkan terjadi, Allah mengujiku dan Aris dalam banyak hal. Tapi, aku percaya jodoh, maut, rezeki sudah digariskan oleh Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar.

Aku #BeraniLebih Memilih Masa Depanku, Meski karirku harus dikorbankan. 

Facebook : Wilda Yusnita
Twitter :@wildwildwilda