Aku
mengingat hari itu...hari dimana aku mendapati pilihan super sulit
dalam hidupku selama 27 tahun ini.
Aris
: "Pokoknya, aku gak mau tahu begitu nikah, kamu harus berhenti
kerja". ucapannya bagai ultimatum yang memiliki makna "HARUS
DITURUTI", tidak bisa disanggah.
Wilda
: "Tapi, yang..aku harus gimana bilang ke koh ahai?"
ucapku bingung.
Aris
: "Bilang aja kalau aku emang gak
mengijinkan kamu kerja lagi".ujarnya lagi.
Aku
kalut,Sangat Kalut! percakapan itu dimulai ketika kami sedang
merencanakan pernikahan. Aku seorang hardworker, i love my job, aku
mapan secara finansial, aku bahkan bekerja 12 jam per hari dari senin
hingga jum'at. Dengan frekuensi jam kerjaku yang menggila-lah,
ditambah lagi dengan posisiku yang sudah sangat bagus selama ini
,membuatku jadi stress memikirkan ucapan Aris. Ya, di usia 26 tahun,
Allah menitipkan jabatan untukku, General Manager di sebuah
perusahaan jasa Tour and Travel. Memang bukan perusahaan yang besar,
tapi karena rekan kerja yang seperti keluarga, customer yang sangat
akrab denganku plus bos yang super baik, yang ku panggil koko lah
yang membuat aku betah bekerja 3 tahun lebih disini.
Percakapanku
dengan Aris ternyata berimbas ke pekerjaan, ada saja kesalahan yang
kubuat. Mungkin karena semua ini membuatku bingung, galau, gamang,
dan stress.Ditengah kekalutanku, aku memutuskan untuk sholat tahajud,
aku minta kepada -NYA untuk memberikanku petunjuk apa yang harus aku
lakukan?apakah resign merupakan jalan yang terbaik?
Lalu,
aku seperti mendapat "bisikan hati", aku mengucap
basmallah, semoga memang ini jalan yang terbaik bagiku. Maka aku pun
segera memberanikan diri untuk berbicara dengan bosku. Saat bos ku
datang ke kantor, aku menghampirinya, memberi tahu kalau aku ingin
bicara serius.
Bos
: "Jadi, kamu mau ngomong apa?"
Wilda
: "Begini, ko... 3 bulan lagi aku mau nikah".
Bos
: (melebarkan mata sipitnya) "oh yaa??? selamat....sama pacar
kamu yang dulu itu kan?" ucapnya senang.
Wilda
: "Iya, ko... tapi, aku mau resign ko.. jadi aku terakhir kerja
bulan desember ini".
Bos
: (wajahnya langsung berubah drastis, terlihat kecewa) "kenapa
harus berhenti kerja?"
Wilda
: "Calon suami saya nggak mengizinkan saya kerja setelah nikah
ko.."
Bos
: "kamu sudah pikirkan baik - baik? trus kamu sudah punya calon
pengganti kamu? Kalau aku gak kasih ijin kamu keluar gimana?"
Wilda
: "Iya ko..sudah, calon penggantiku Pak Zul. Pokoknya aku tetap
keluar, aku kan sudah bilang koko.." Ujarku ngeyel.
Akhirnya
dengan berat hati, bos pun menerima keputusan finalku. Meskipun
sempat berdebat dengannya, tapi ia tetap mengijinkanku untuk resign
bulan desember.
Untukku,
ini adalah keputusan tersulit yang pernah kubuat dalam hidup. Banyak
hal yang membuatku semula tak yakin, Opini dari semua orang
terdekatku sempat membuatku meragukan keputusanku sendiri. Namun,
karena tujuanku dan tekadku sudah bulat, mengabdi kepada suami dan
anak2 ku kelak, kuyakini lagi hati ini. Semoga Allah menerima niatku
dan meneguhkan hatiku.
4
Bulan kemudian,
Aku
sudah resign dan menjadi ibu rumah tangga saja. Ternyata, sesuatu
yang pernah kutakutkan terjadi, Allah mengujiku dan Aris dalam banyak
hal. Tapi, aku percaya jodoh, maut, rezeki sudah digariskan oleh
Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar.
Aku #BeraniLebih Memilih Masa Depanku, Meski karirku harus
dikorbankan.
Facebook : Wilda Yusnita
Twitter :@wildwildwilda