Tuesday, August 18, 2015

Terima kasih,suamiku....

Pernah dengar kalimat seperti ini?
Pria diuji saat memiliki segalanya...
Wanita diuji saat pria tak memiliki apa2..
Kurang lebih seperti itu, karena saya lupa bentuk kalimat aslinya,hehehe...

Hal ini sedang terjadi pada saya dan suami..
Sempat mengalami macam2 ujian kali ini Allah kasih lagi ujian baru. Saya sakit!
Well,sebenarnya ini bukan penyakit baru. Ini penyakit kambuhan saya. Sudah 2x kena,dan ini yg ketiga kalinya.
Sakit apa? HNP yang istilah bekennya adalah "syaraf kejepit", membuat aktivitas saya melambat. Syaraf kejepit ini menjepit lumbal 3,4,5 hingga tulang ekor. Penyebabnya : tabrak lari 6 tahun silam. Efeknya di akhir 2011, kambuh di 2014 dan skrg kambuh lagi krna saya terlalu "capek" itu kata terapis saya. Membuat saya tidak bisa berjalan, karena kram hebat di kaki kiri saya, susah bergerak dan melakukan aktivitas lainnya. Dulu rasanya lebih "wow" karena nyeri yg luar biasa. Bahkan tidur pun tak bisa. Kalau kali ini hanya "kebas" pada kaki bagian kiri yg membuat kaki saya gak mau melangkah atau bergerak. Otomatis semuanya tak bisa saya lakukan sendirian. Duh, sedih sekali rasanya...lagi- lagi saya merepotkan suami. Satu hal yg saya salutkan, suami saya bahkan rela bangun tengah malam ketika mendengar gerakan saya yg ingin ke toilet. Kemarin, saya bahkan menangis sejadi - jadinya karena kasihan pada suami dan mama. Suami saya menyuapi, memandikan, membantu ke toilet, mengambilkan saya minum setiap hari. 4 hari yg lalu bahkan lebih parah. Saya tidak bisa duduk. Kebayang dong, repotnya suami harus bantu ini - itu sementara saya cuma tiduran aja. Alhamdulillah, skrg sudah bisa duduk walau masih susah jalan. Karena perhatian suami yg besar ini lah saya optimis banget untuk sembuh.

Saya sempat bingung, kenapa sakit ini kambuh lagi? Padahal saya rutin fisioterapi sebulan sekali. Terapis saya bilang, mungkin krna aktivitas padat, gak sadar angkat yg berat2. Kalau memiliki penyakit seperti saya ini memang gak boleh angkat yg berat2, terlalu lama menunduk, atau berdiri. Diagnosa awal dokter malah harus di operasi atau fisioterapi. Akhirnya saya pilih opsi fisioterapi, krna jujur beberapa kenalan / kerabat yg di operasi hasilnya malah kurang bagus. Terapis saya  menyarankan untuk fisio di combine dengan hydro. Tahun lalu sih, Alhamdulillah 1 bulan sudah bisa jalan lagi. Semoga kali ini pun sama, cepat pulih seperti sedia kala. Kasihan suami yg harus terus mengurus saya. Tapi, ujian ini malah membuat saya semakin yakin kalau dialah yang terbaik yang memang Allah berikan untuk saya. Dia mampu bersabar menghadapi istrinya yang sedang kesakitan seperti ini. Mau mengurus saya, bahkan di akhir isak tangis saya kemarin dia bilang " gak apa2, jgn banyak pikiran, yg penting cepat sembuh." Ketika saya menuntut sebuah jawaban dari pertanyaan "ayah, ikhlas kan? Ngurusin aku?". " Insha Allah, ikhlas". Ya Allah, rasanya malah makin deres nangisnya. Terima kasih suamiku, terima kasih mama...terima kasih tante2ku, om dan semuanya...

Semoga aku cepat pulih lagi agar bisa membalas segala kebaikan kalian.
Aamiinnn....