Friday, March 24, 2017

Ketika Bahagia dan Kehilangan Silih Berganti

Aku melirik jam di HP ku, sudah pukul 03.45 dini hari rupanya. Rasa kantuk hilang sudah saat menyiapkan susu untuk Kirey, putriku. Kupandangi wajah mungilnya. Tangisan haus berganti dengkuran halus menandakannya sudah kembali tidur. Kirey Syahira Azkadina. Nama yang berarti Anak perempuan yang cantik, saleh, dan taat pada agama, kelak menjadi orang yang terkenal dan ternama. Menjadi pilihanku dan suami saat dr. Muchlis A. Lubis, dokter kandunganku memberitahukan jenis kelamin anak yang ku kandung, perempuan. 

Aku baru menikah 2 tahun 2 bulan 20 hari saat memutuskan untuk menulis pengalamanku ini. Menurutku perjuangan kami untuk mendapatkan Kirey menjadi pengalaman yang sangat berharga.Semoga bisa ada pelajaran yang dipetik buat ibu2 yang sedang menantikan kehadiran seorang anak. Aku nikah awal januari 2015, pertama kali hamil 6 bulan kemudian terus keguguran (abortus komplit). Pas cek di Hermina Serpong ketahuan kalau aslinya rahim ku retro alias terbalik, usg biasa rahimnya gak keliatan, kalau usg harus transvagina dan dokternya info kalau mau cepat hamil harus berhubungan dengan posisi khusus. Awal januari 2016 Allah kasih lagi titipan manis, tapi bulan februari lagi - lagi keguguran karena pendarahan, sempat cek ke 5 dokter di Jakarta tapi kurang sreg. Yang aku inget, aku sampe 5x ganti dokter tapi nggak ada satupun dokter yang  menyarankan test. Intinya menurut dokter aku BO (blighted ovum) alias kehamilan kosong dan ini bikin aku pendarahan. Ya Allah, aku dan suami langsung nangis ketika akhirnya si janin "luruh" lagi. Kami sangat menginginkan seorang anak. SANGAT. Tapi kenapa Allah ambil lagi? Lalu salah seorang teman facebook ku meng - share tulisan Uni Dian Onasis. Aku langsung baca dengan seksama. Ya, apa yang diucapkan uni memang benar. Anak adalah Hak Allah. Perjuanganku belum ada apa - apanya dibandingkan dengan uni dan orang lain. Semangatku bangkit lagi. Aku harus terus ikhtiar dan "merayu" pada Allah. 


Bulan maret 2016 aku dan suami pindah ke Pamulang, ke rumah mertua. Nah selama bulan maret ini aku sm suami ikhtiar minum habatussauda. Suami minum, aku juga minum. Awal april, masa subur ku datang karena aku pernah baca artikel kalau lagi masa subur lebih baik berhubungan setiap hari,  karena kita gak tahu kapan terjadinya ovulasi. Dan salah satu temen suami menyarankan untuk diurut di daerah dekat rumah karena istrinya 2 bulan setelah keguguran itu hamil setelah diurut disitu. Akhirnya aku sm suami nyoba juga diurut disitu. Diurut nya sakit apa nggak? Jangan tanya, sakit banget. Karena menurut si ibu saluran sebelah kiri ku mampet. Aku sampe bilang ke suami mudah2an ini urut pertama dan terakhir ya yang.. Sakit banget soalnya.. 



April tanggal 23, jadwalku datang bulan karena aku termasuk orang yang teratur datang jadwal bulannya jadi ketika tanggal 23 ini aku blom dtg bulan juga aku feeling kayanya hamil. Tanggal 25 aku masih blom dapet juga, akhirnya testpack. Tapi krna posisi garis 2 nya kurang jelas aku testpack ulang dengan 3 merk berbeda. Allahu Akbar, benar - benar garis 2 jelas banget.. Sempat nggak menyangka Allah kabulkan doa kami secepat ini. Besoknya aku langsung periksa ke rumah sakit di daerah Ciputat. Pas masuk, cerita semua case ku dari awal hingga akhir. Terus dokter nya suruh tiduran buat di usg. Aku juga langsung info kalau rahimku retro, biasanya kalau usg biasa nggak keliatan. Tapi si dokter kekeuh mau nyobain usg biasa. Oke lah pas di usg, ternyata bener usg biasa rahimku keliatan dan menurut si dokter itu gak retro. Aku dan suami langsung berpandangan karena selama di Jakarta udah 5 kali ganti dokter, rahimku selalu nggak keliatan kalau di usg biasa. Entah kenapa kita ingat sama ibu tukang urut yang mungkin "bisa membantu merubah posisi rahim". Wallahualam. Setelah itu dokter suruh kita test lab segala macem. Termasuk ACA dan TORCH. Lalu suruh balik 2 minggu lagi. 




2 minggu kemudian kita ambil hasil lab dan kontrol. Hasilnya aku ACA positif dengan kadar tinggi 94. Dan kena virus juga yang untung nya masih bisa diobati. Kehamilan waktu itu umurnya sudah 6 minggu dan sudah terlihat kantung janin. Sama dokter dikasih rujukan ke salah satu rumah sakit di bintaro bagian penyakit dalam. Ternyata pas kita kesana harus daftar H - 2 sebelum berobat. Berhubung kelamaan, yasudah kita searching aja di google dokter spesialis darah di daerah pamulang dan sekitarnya. Ketemulah dengan salah satu dokter yang praktek di klinik daerah Bintaro. Pas berobat kita kasih rujukan dari dokter kandungan. Si dokter ngomong untung cepat kesini. Soalnya biasa ACA tinggi langsung keguguran kalau gak ada tindakan di usia kandungan 6 - 10 minggu. Dokter pun kasih resep inficlot untuk disuntik setiap hari selama 9 bulan kandungan setiap 12 jam sekali. Plus harus test lab tiap bulan. Langsung speechless, ternyata perjuangan belum berakhir. Jujur aja, faktor berapa biaya yang harus dikeluarkan tiap bulan sempet bikin kita panik dan waswas. Apalagi pas suami keliling Pamulang, Ciputat, Bintaro dan sekitarnya, inficlot termasuk yang langka dijual. Jadi harus ke daerah Jatinegara nebus obatnya. Pamulang -  Jatinegara lumayan yaa jaraknya. Cuma karena lagi - lagi, kita benar - benar menginginkan anak ini, kita usahakan semaksimal mungkin. Bahkan suami sempet bilang, "Biarlah makan seadanya yang penting bisa nebus obat dede."


Aku cuma punya usaha online shop sedangkan suami orang IM yg kadang naik turun penghasilan nya. Memang Allah maha baik, Hasbunallah Wa Nikmal Wakil. Ada saja rezeki yang Allah kasih selama hamil. Buat aku hamil ini adalah anugerah sekaligus cobaan. Tapi alhamdulillah aku dan suami bisa melewati nya. Intinya jangan menyerah, kita nggak akan pernah tahu kapan Allah kasih amanah buat kita. Semangat buat ibu - ibu yang sedang menanti kehadiran anak yaa.. Biarpun perjuangan nya berat, Insya Allah berbuah manis.. Yang penting ikhlas, tawakal, doa.

#GADianOnasis

2 comments:

  1. Wah aku baru tahu, ternyata perjuanganya lumayan juga ya. Alhamdulillah sekarang sudah berhasil dilewati.

    Omnduut.com

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah sekarang sdh ada si kecil yg menceriakan hari ya mbak. Saya jg sempat dua kali BO.. Sedih memang kehilangan calon anak.. Tapi belajar dari pengalaman teman2 lain bisa bertambah semangat :) salam kenal, mbak.

    ReplyDelete